Jumat, 14 September 2012

Sejarah Gedong Kembar Purwakarta



Gedong Kembar adalah sebutan masyarakat pribumi. Disebut demikian, karena bangunan itu terdiri atas dua buah dengan bentuk yang sama dan terletak berdampingan, seperti pintu gerbang. Kapan (tahun berapa) tepatnya kedua bangunan itu didirikan, belum diketahui secara pasti. Namun dapat dipastikan kedua bangunan itu dibuat atas prakarsa pemerintah keresidenan, karena bangunan itu adalah bangunan permanen dengan gaya arsitektur Eropa.
Diduga kedua bangunan itu didirikan pada paruh kedua abad ke-19, setelah kota Purwakarta berkedudukan sebagai ibukota Keresidenan Karawang (sejak 1854). Bila dugaan itu benar, berarti sampai saat ini Gedong Kembar telah berusia lebih-kurang satu abad.
Apa fungsi utama kedua bangunan itu pada masa Hindia Belanda, juga belum diketahui. Namun yang jelas bangunan tersebut merupakan sarana yang turut memperindah kota Purwakarta sebagai ibukota keresidenan. Boleh jadi kedua bangunan itu merupakan pintu gerbang ke arah stasion kereta api.
Menurut cerita seorang tokoh masyarakat Purwakarta, pada perempat pertama abad ke-20, gedung sebalah utara adalah Toko Sepatu “Janam”, toko sepatu terbesar di Purwakarta milik Cina. Pada zaman pendudukan Jepang, gedung sebelah selatan menjadi toko potret milik Jepang (Bratadidjaja, wawancara, 23 Mei 2005 dan Sumantapura, wawancara, 11 Juni 2005).
            Pada zaman revolusi kemerdekaan, gedung sebelah utara difungsikan sebagai Markas BKR. Dalam waktu selanjutnya, Gedung Kembar beberapa kali beralih fungsi, antara lain menjadi toko dan sekretariat koperasi. Gedung sebelah utara pernah menjadi Kantor Polsek Kota Purwkarta, kira-kira tahun 1985 – 1987 (Bratadidjaja, wawancara, 23 Mei 2005).
Walaupun data mengenai fungsi Gedung Kembar dari zaman ke zaman tempo dulu belum banyak ditemukan, namun makna bangunan itu tidak terpisahkan dari perjalanan sejarah kota Purwakarta sampai sekarang. Oleh karena itu, Gedung Kembar pun memiliki nilai sejarah, tetapi nilainya lebih rendah dari nilai sejarah bangunan tua lain di kota Purwakarta, yaitu Pendopo, Gedung Keresidenan, dan Stasion Kereta Api.
            Sekarang kondisi Gedung Kembar sudah mengalami pemugaran tanpa merubah yang menjadi ciri khas  bangunan itu sendiri dan tertata dengan sangat megahnya.  Bahkan pada saat ini gedung kembar yang sebelah utara  digunakan sebagai Kantor  Bupati Purwakarta.  Sedangkan yang sebelah selatan difungsikan sebagai Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Purwakarta.

1 komentar:

  1. Saya dengar dari nenek saya bahwa gedung kembar dulu nya adalah rumah keluarga saya dan akhir nya di jual karna tanah nya milik pemerintah

    BalasHapus